LulusanSTPI Curug Siap Diserap PT BJIB December 26, 2017 December 27, 2017 / by Author admin ANGKASAREVIEW.COM - Dalam upaya penyaluran lulusan, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug mengajukan rekrutasi bagi para lulusannya yang memiliki komptensi untuk diberikan kesempatan berkarier di PT Bandarudara Internasional Jawa Barat
STPI Curug – Beragam alasan muncul melatarbelakangi banyak remaja yang baru saja lulus dari bangku sekolah menengah ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah pilot. Memiliki gaji yang besar serta bisa terbang ke mana saja menjadi alasan utama mengapa banyak orang ingin menjadi seorang pilot. Jika kamu juga memiliki cita-cita menjadi seorang pilot, kamu tak perlu jauh-jauh kuliah hingga ke negeri seberang karena di Indonesia sendiri sudah banyak sekolah pilot yang mumpuni. Salah satunya saja ada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan Indonesia. Berikut Mamikos rangkum sedikit informasi seputar biaya sekolah pilot di STPI Curug 2021/2022 agar kamu pun memiliki gambaran jika ingin berkuliah di sana. Rincian Biaya Sekolah Pilot di STPI Curug Sejak tahun 2015 lalu, Kementerian Perhubungan Indonesia sudah tidak lagi memberikan subsidi bagi siswa calon pilot Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug. Penghentian subsidi ini berarti mengakhiri era biaya gratis bagi sekolah pilot di STPI Curug yang dinikmati calon pilot hingga tahun 2013. Dengan tidak adanya subsidi lagi dari Kementerian Perhubungan Indonesia berarti mengharuskan seluruh siswa calon pilot untuk membayar sendiri biaya mereka selama sekolah di STPI Curug. Buat kamu yang memiliki keterbatasan ekonomi tak perlu berkecil hati karena saat ini STPI masih menjalani proses menuju status badan layanan umum BLU sehingga memungkinkan siswa yang berprestasi mendapatkan beasiswa atau siswa tidak mampu dibebaskan dari biaya pendidikan dengan kriteria tertentu. Lokasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug ini sendiri berada di Kecamatan Legok Kewedanaan Curug, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Sekolah tinggi penerbangan ini menyediakan empat jurusan pendidikan, yaitu penerbangan, teknik penerbangan, keselamatan penerbangan, dan manajemen penerbangan. Bagi siswa calon pilot, STPI Curug memiliki dua program studi yang dapat kamu pilih yakni Program studi Pernerbang Sayap Tetap dan Program studi Penerbang Sayap Putar. Perbedaannya Program studi Penerbang Sayap Putar ditujukan untuk mencetak siswa menjadi seorang penerbang helikopter. Karena cakupannya berbeda, biaya pendidikannya juga memiliki perbedaan. Secara akumulatif biaya sekolah pilot untuk penerbang helikopter rotary wing lebih mahal dibanding pilot pesawat sayap tetap fixed wing. Hal tersebut terkait dengan biaya operasional helikopter yang lebih besar, imbasnya biaya praktek terbang juga lebih mahal. Berikut adalah rincian biaya sekolah pilot di STPI Curug untuk tahun ajaran 2021/2022 ini. 1. Program studi Pernerbang Sayap Tetap Pendaftaran Penerimaan Calon Taruna Pendidikan Akademis Pendidikan dan Pelatihan Non Akademis Sertifikasi Sertifikasi dan Ijazah Biaya Kuliah 2. Program studi Penerbang Sayap Putar Pendaftaran Penerimaan Calon Taruna Pendidikan Akademis Pendidikan dan Pelatihan Non Akademis Sertifikasi Sertifikasi dan Ijazah Biaya Kuliah Biaya sekolah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug relatif bisa bersaing dengan sekolah penerbangan yang lain. Ditambah lagi dengan keunggulan pengalaman dan kemampuan STPI Curug dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten. Karena faktanya STPI Curug faktanya berpengalaman dalam mendidik dan melatih personil dalam bidang penerbangan. Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi peserta didik di STPI Curug, terlebih dahulu harus melalui tahapan seleksi. Syarat masuk STPI Curug ini meliputi akademis, kesehatan, psikotes, dan wawancara. 3. Biaya Praktek Terbang Untuk pratek terbang ini tentunya pesawat memerlukan bahan bakar di mana harga bahan bakar ini ditanggung oleh setiap siswa di sekolah penerbangan. Kalau dipikir-pikir harga aftur perliter di Januari 2020 saja mencapai Rp sementara itu Cessna 172 butuh 48 galon. Dan jika dikonversikan ke liter, 1 galon setara dengan 3,7 liter. Kamu bisa membayangkan bukan? Maka tak heran jika harga sekolah pilot di STPI Curug ini memerlukan biaya yang cukup besar. Semoga informasi seputar biaya sekolah pilot di STPI Curug 2021/2022 di atas bisa bermanfaat ya buat seluruh calon siswa pilot yang ada di tanah air. Bagi kamu yang masih ingin menggali informasi seputar sekolah penerbangan lainnya di Indonesia, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos saja. Tak hanya sekolah penerbangan saja yang bisa kamu dapatkan di blog Mamikos, kamu juga bisa menemukan informasi seputar perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang ada di tanah air. Jangan lupa juga untuk install aplikasi Mamikos di ponsel jika kamu berencana ingin merantau ke kota orang guna melanjutkan pendidikan. Di aplikasi Mamikos kamu akan dengan mudah menemukan informasi seputar kost-kostan, sewa apartemen, hingga sewa rumah kontrakan dengan mudah. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
JAKARTA(BeritaTrans.com) Sekolah Tinggi Penerbangan Indoensia (STPI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Link And Match Kurikulum, Program Studi (Prodi) Komunikasi Penerbangan, Program Studi Lalu Lintas Penerbangan Dan Program Studi Penerangan Aeronautika.Diskusi ini dilakukan dua kali, yaitu Jumat (22/4/2016) dan Senin (25/4/2014), bertempat di Auditorium STPI, Curug
Sekoalah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. STPI Curug memiliki tugas dan fungsi mendidik putra-putri terbaik bangsa Indonesia untuk menjadi sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang penerbangan, yang diakui secara nasional maupun internasional. Sejarah Singkat Sejak berdirinya pada tahun 1952 sampai saat ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan statusnya. Nama yang pertama kali adalah Akademi Penerbangan Indonesia API yang didirikan pada 1 Juni 1952 di Gempol. Kemayoran–Jakarta. Kemudian pada tahun 1954 API pindah ke komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, Tangerang, Banten. Peresmiannya oleh Menteri Perhubungan Rl Ir H. rangka program Pembangunan Lima Tahun PELITA. Pada tahun 1969 API berubah menjadi Lembaga Pendidikan dan Penerbangan Udara LPPU dan berada di bawah Direktorat Jenderal Udara dan Pelatihan Perhubungan. Setelah adanya UU No. 44 dan 45 tahun 1975 maka LPPU dibagi menjadi dua instansi yaitu Pusat Pendidikan Perhubungan Udara PUSDIKLAT serta Pendidikan dan Latihan Penerbangan PLP yang berada di bawah tanggungjawab Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan. Berdasarkan Surat Keputusan Menten Perhubungan Nomor KM. 50/OT/Phb-1978, salah satu unit kerja PLP yang menangani Bandar udara lepas dan berdiri sendiri dan menjadi Bandar Udara Budiarto yang berada di bawah kantor wilayah Departemen Perhubungan propinsi Jawa Barat. Nama Bandar Udara Budiarto diambil dari nama Direktur API yang ke 4 yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang Fokker 27 di Filipina tahun 1967. Program pendidikan yang dilaksanakan PLP sampai dengan tahun 1980 adalah program non diploma dengan kurikulum yang mengacu pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO. Pada tahun 1981 PLP berstatus perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan program diploma dua untuk diklat awal dan diploma tiga untuk diklat lanjutan. Berdasarkan UU No 289 dan PP No 30/90 PLP diharuskan menyesuaikan statusnya menjadi salah satu perguruan tinggi yaitu Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, atau Politeknik. Melalui perjuangan yang cukup keras dengan dibantu oleh konsorsiurn dari Institut Teknologi Bandung ITB, pada tanggal 10 Maret 2000 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2000 tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI yang menyatakan bahwa STPI adalah Perguruan Tinggi Kedinasan dilingkungan Departemen Perhubungan yang mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional dibidang penerbangan. Tindak lanjut dari Kepres No. 43 tahun 2000 tersebut telah diterbitkan keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 64 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, dan Keputusan Menteri Perhubungan No. tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sejak saat itu STPI berhak menyelenggarakan program pendidikan setingkat Sarjana yaitu sampai Diploma IV, dan lulusan Diploma IV berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Status Sekolah dan Biaya STPI merupakan sekolah kedinasan yang berada di bawah Kementrian Perhubungan yang berstatus non ikatan dinas. Jadi biaya perkuliahan sepenuhnya ditanggung oleh mahasiswa itu sendiri. Biaya pendidikan sekolah pilot di STPI Curug relatif murah, berkisar Rp 45 juta untuk progam pendidikan Diploma II, karena biaya bahan bakar dan perawatan pesawat sudah di tanggung oleh pemerintah. Progam Pendidikan Progam studi yang ada di STPI, di antaranya 1. Jurusan Penerbangan STPI Curug mendidik dan melatih Taruna menjadi Penerbang berkualifikasi Commercial Pilot Licence CPL, Multy Engine ME dan Instrument Rating IR. Terdiri dari 3 Program Studi a. Program Studi Penerbang Sayap Tetap b. Program Studi Penerbang Sayap Putar c. Program Studi Flight Operation Officer FOO/Operasi Pesawat Udara 2. Jurusan Teknik Penerbangan Mendidik dan melatih calon Teknisi pesawat udara, telekomunikasi dan navigasi udara, listrik dan mekanikal bandar udara serta teknisi bangunan dan landasan. Terdiri dari program studi a. Program Studi Teknik Pesawat Udara b. Program Studi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara c. Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara d. Program Studi Teknik Mekanikal Bandar Udara e. Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan 3. Jurusan Keselamatan Penerbangan Menyelenggarakan diklat dengan tujuan peserta didik mempunyai ketrampilan dan pengetahuan di bidang keselamatan penerbangan. Terdiri dari 4 program studi, yaitu a. Program Studi Pemanduan Lalu Lintas Udara b. Program Studi Penerangan Aeronautika c. Program Studi Komunikasi Penerbangan d. Program Studi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan 4. Jurusan Manajemen Penerbangan Menyelenggarakan diklat dibidang operasi dan administrasi penerbangan. Mempunyai 3 program studi a. Program Studi Operasi Bandar Udara b. Program Studi Administrasi Perhubungan Udara c. Program Studi Manajemen Transportasi Udara Syarat Pendaftaran Warga Negara Indonesia berumur tidak lebih dari 23 tahun pada tanggal yang sudah di tentukan oleh panitia Jenis Kelamin Pria atau Wanita; untuk program studi PKP Pria Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan. Sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba, tidak cacat tubuh, tidak berkacamata tanpa alatbantu penglihatan , tidak memakai kawat gigi dan tidak buta warna. Tinggi badan minimal Pria 163 cm dan Wanita 155 cm, Pendidikan Penerbang pria 167 cm dan Wanita 165 cm. Sanggup mentaati dan mematuhi semua peraturan yang berlaku selama dalam pendidikan. Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur masuk ke STPI hanya dengan pendaftaran umum dan melakukan tes , tes berupa tes potensi akademik, seleksi kesemaptaan, wawancara, psikologi, dan kesehatan untuk menentukan masuk atau tidaknya calon taruna yang akan mendaftar. Tahapan seleksi untuk studi non-penerbangan berbeda dengan studi penerbangan. Perbedaannya untuk progam studi penerbangan harus melalui tes bakat terbang, sedangkan progam non-penerbangan tidak perlu melalui tes tersebut.
STPICurug terletak di Kecamatan Legok Kewedanaan Curug Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.STPI Curug memiliki. Forum ; TV ; Jual Beli ; mas ane lulusan sini gan di tempatin kerja di batam sekarang 21-06-2015 22:53 . 0. Kutip Balas. twisctre . 02-07-2015 14:20 . Mobile Broadband Enthusiast Posts: 20,213
PROFIL SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA CURUG-TANGERANG INDONESIA Sekolah Tinggi penerbangan Indonsia STPI merupakan instansi pendidikan pemerintah dibawah pengawasan dan tanggung jawab Kementerian Perhubungan yang bertugas menyiapkan SDM perhubungan melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Hal ini sejalan dengan salah satu Program utama pemerintah Republik Indonesia adalah mencerdaskan bangsa sesuai dengan perintah UUD 1945 Pasal 31 tentang Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Sebagai sebuah pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug-Tangerang ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang transportasi udara. Selanjutnya guna memenuh kebutuhan SDM dibidang penerbangan, STPI Curug secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas para lulusannya guna mendukung pengembangan profesionalisme SDM dibidang penerbangan baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI selalu berupaya meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhanpendidikan dengan menerapkan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Pendidikan Tinggi BAN-PT kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas, Otoritas Penerbangan Nasional Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan dan Organisasi Penerbangan Internasional ICAO, FAA, dan EASA melalui standar pendidikan tiap-tiap instansi tersebut. Hal ini ditandai dengan diperolehnya Approval Education sebagai pengakuan terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan approval tersebut. STPI Curug terus meningkatkan kualitas pengembangan diri diantaranya Infrastruktur sebagai Sarana dan prasarana pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dan sylabusnya mengikuti perkembangan teknologi yang mutakhir. Peningktan mutu professional dosen/infrastrukturnya dengan meningkatkan tingkat pendidikan dan keahliannya. Penyediaan dana yang mendukung operasional kegiatan. Manajemen yang professional. Pengaruh dari approval tersebut akan menambah kepercayaan masyarakat tentang pendidikan dan pelatihan dibidang penerbangan sehingga diharapkan dapat mendukung program pemerintah guna mencapai ZERO ACCIDENT. Sebagai lembaga pendidikan pemerintah dalam bidang penerbangan, STPI-Curug telah berperan penuh dalam menyediakan Sumber Daya Manusia SDM yang telah menyebar di semua lini dunia penerbangan, baik pada operator penerbangan milik Negara, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Swasta serta pada Bandar udara di seluruh Indonesia. Selain di Indonesia, lulusan STPI Curug juga diterima di Negara lain. Bahkan ada peserta didik yang berasal dari Negara lain Malaysia,Myanmar, Timur Leste, dan lai-lain. Pada era sekarang, perkembangan dunia penerbangan di dalam dan diluar negeri cukup pesat, perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan teknologi pesawat, teknologi bandara, teknologi pelayanan navigasi udara maupun perkembangan manajemen transportasi udara. Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi STPI-Curug sebagai penyedia sumber daya manusia. Sebagai lembaga pendidikan milik pemerintah yang memiliki tugas pokok menyiapkan SDM dalam bidang penerbangan. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI Curug berusaha meningkatkan kapasitas fasilitas diklat, baik fasilitas asrama, ruang kelas, laboratorium, workshop dan simulator. Hal ini dilakukan untuk memenuhi jumlah SDM Penerbangan yang setiap tahunnya selalu meningkat akibat adanya regenerasi dan peningkatan frekuensi penerbangan sebagai dampak pembangunan di negara yang semakin meningkat. Dalam melaksanakan kegiatannya, STPI Curug didukung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN dan dana masyarakat dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP untuk digunakan sebagai operasional kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi dan peningkatan fasilitas diklat. STPI-Curug selalu meningkatkan fasilitas diantaranya Pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN. Standarisasi kurikulum dan silabus, mengacu kepada Internasional Civil Organization ICAO sebagai standarisasi kompetensi keahlian/ keterampilannya dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sebagai standarisasi keilmuannya. Peningkatan dan pengembangan dosen/instruktur dengan cara memberi beasiswa untuk jenjang pendidikan lebih tinggi. Manajemen yang professional, sesuai standar mutu ISO. A. SEJARAH SINGKAT Sejak berdirinya pada tahun 1952 sampai saat ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan statusnya. Nama yang pertama kali adalah Akademi Penerbangan Indonesia API yang didirikan pada 1 Juni 1952 di Gempol. Kemayoran–Jakarta. Kemudian pada tahun 1954 API pindah ke komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, Tangerang, Banten. Peresmiannya oleh Menteri Perhubungan Rl Ir H. rangka program Pembangunan Lima Tahun PELITA. Pada tahun 1969 API berubah menjadi Lembaga Pendidikan dan Penerbangan Udara LPPU dan berada di bawah Direktorat Jenderal Udara dan Pelatihan Perhubungan. Setelah adanya UU No. 44 dan 45 tahun 1975 maka LPPU dibagi menjadi dua instansi yaitu Pusat Pendidikan Perhubungan Udara PUSDIKLAT serta Pendidikan dan Latihan Penerbangan PLP yang berada di bawah tanggungjawab Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan. Berdasarkan Surat Keputusan Menten Perhubungan Nomor KM. 50/OT/Phb-1978, salah satu unit kerja PLP yang menangani Bandar udara lepas dan berdiri sendiri dan menjadi Bandar Udara Budiarto yang berada di bawah kantor wilayah Departemen Perhubungan propinsi Jawa Barat. Nama Bandar Udara Budiarto diambil dari nama Direktur API yang ke 4 yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang Fokker 27 di Filipina tahun 1967. Program pendidikan yang dilaksanakan PLP sampai dengan tahun 1980 adalah program non diploma dengan kurikulum yang mengacu pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO. Pada tahun 1981 PLP berstatus perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan program diploma dua untuk diklat awal dan diploma tiga untuk diklat lanjutan. Berdasarkan UU No 289 dan PP No 30/90 PLP diharuskan menyesuaikan statusnya menjadi salah satu perguruan tinggi yaitu Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, atau Politeknik. Melalui perjuangan yang cukup keras dengan dibantu oleh konsorsiurn dari Institut Teknologi Bandung ITB, pada tanggal 10 Maret 2000 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2000 tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI yang menyatakan bahwa STPI adalah Perguruan Tinggi Kedinasan dilingkungan Departemen Perhubungan yang mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional dibidang penerbangan. Tindak lanjut dari Kepres No. 43 tahun 2000 tersebut telah diterbitkan keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 64 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, dan Keputusan Menteri Perhubungan No. tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sejak saat itu STPI berhak menyelenggarakan program pendidikan setingkat Sarjana yaitu sampai Diploma IV, dan lulusan Diploma IV berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Menyikapi keadaan perekonomian negara yang kurang baik sebagai dampak dari krisis global, maka secara bertahap subsidi dari pemerintah semakin dikurangi. instansi-instansi pemerintah didorong untuk lebih mandiri khususnya dalam pengelolaan keuangannya. Menyesuaikan dengan perihal tersebut dan sejalan dengan era reformasi yang menuntut keterbukaan, maka STPI-curug juga dituntut untuk menjalani perubahan status menjadi Badan Layanan Umum BLU dan sampai saat ini masih dalam proses perubahan status tersebut. B. VISI, MISI DAN NILAI Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi STPI-Curug serta melihat latar belakang dan mencermati kegiatan-kegiatan yang dilakukan, maka STPI-Curug merumuskan visi dan misi adalah sebagai berikut Visi Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional maupun internasional untuk menuju pusat unggulan centre of excellent yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan di bidang penerbangan Menyelenggarakan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan Mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui SDM bidang penerbangan yang memiliki iman dan takwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan profesional Menyediakan sistem data dan informasi yang akurat Nilai Beretika, dalam melaksanakan tugas dengan jujur, tulus & adil; Responsif, yaitu tanggap, memenuhi janji ,tepat waktu, memberikan komitmen dan mendorong partisipasi semua pihak/ takeholders. Akuntable Initiatif dan inovatif STPI menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan secara keilmuan maupun kompetensi dan profesionalisme yang dapat diterima dunia penerbangan secara nasional dan internasional. Keunggulan tersebut ditandai dengan pemenuhan standar lulusan yang telah memenuhi syarat akreditasi akademik melalui otoritas pendidikan nasional maupun sertifikasi profesi yang di akreditasi oleh otoritas penerbangan sipil nasional melalui pemenuhan syarat peraturan keselamatan penerbangan sipil Civil Aviation Safety Regulation/CASR maupun lembaga penerbangan sipil internasional terkemuka dunia ICAO, FAA, EASA,dll. C. TUGAS POKOK DAN SASARAN Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK. 297 Diklat-2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, maka STPI-Curug memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang penerbangan sesuai dengan standar internasional melalui program pendidikan diploma, non diploma, diklat pendek short course dan recurrent penyegaran. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, STPI-Curug menyelenggarakan fungsi sebagai berikut Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan profesional Penerbangan. Pelaksanaan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan perpustakaan, laboratorium, sarana dan prasarana. Pembinaan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. Pengelolaan administrasi umum, akademik dan ketarunaan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai oleh STPI-curug adalah sebagai berikut. Terwujudnya STPI-Curug sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam membangun masyarakat dan lingkungannya yang berdasarkan pada pengembangan IPTEK untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semakin meningkatnya dan meratanya infrastruktur pendidikan tinggi yang memadai untuk menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi di semua unit kegiatan secara proporsional. Meningkatkan kualitas pelayanan pada STPI yang berbasis Teknologi Informasi secara terpadu. D. LAMBANG STPI Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memiliki lambang berbentuk Burung Rajawali yang membawa perisai yang menggantung di dadanya serta mencekram sehelai pita yang bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI yang berarti mengabdi untuk persatuan, berwarna kuning emas yang sedang terbang mengarungi angkasa luas menggambarkan STPI Curug adalah lembaga yang dinamis dan senantiasa mengembangkan diri ke arah yang lebih sempurna. Gambar 3. Lambang STPI-Curug Filosofi visual lambang tersebut terdiri dari tiga bagian yang mempunyai makna sebagai berikut 1. Burung Rajawali Sayap kiri lima helai menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua. Sayap kanan lima helai menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Ekor lima helai menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila. Pangkal ekor lima helai menyiratkan pedoman pembinaan STPI yaitu menciptakan manusia yang memiliki jiwa korsa dan mencerminkan Lima Citra Manusia Perhubungan Perisai Perisai yang menggantung di leher burung rajawali, terdiri dari Tulisan SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA Kuncup bunga melati di tengah-tengah yang terdiri dari tiga helai daun bunga dan tiga helai kelopak bunga yang menggambarkan bulan kelahiran STPI yaitu bulan tiga atau Maret dan meiliki makna antara lain 1 Tiga helai daun bunga melati yang sedang mekarmenyiratkan bahwa pada awal kelahirannya, STPI mendidik para remaja untuk menjadi penerbang, teknisi penerbangan dan operator/administrator penerbangan. 2 Tiga helai kelopak bunga menyirakan bahwa tugastugas STPI meliputi tiga tugas utama yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tuga pendidikan, tugas penelitian dan tuga pengabdian kepada masyarakat Untaian mata rantai berjumlah sepuluh yang sambung menyambung manjadi satu berbentuk lingkaran yang melingkari kuncup bunga melati menggambarkan tanggal dikeluarkannya Keputusan Presiden berdirinya STPI yaitu tanggal 10 Maret dan memiliki makna bahwa semua kegiatan STPI adalah untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan tanah air Indonesia. Dua helai untaian padi yang berisi 43 butir padi 21 di kiri dan 22 di kanan menggambarkan nomor Keputusan Presiden tentang pendirian STPI yang menyiratkan bahwa STPI mencetak sumber daya manusia guna memperkuat ekonomi bangsa demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia Sehelai pita Sehelai pita bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti mengabdi untuk persatuan Filosofi Warna yang digunakan adalah kuning emas yang menyiratkan ketajaman pikiran, keagungan cita-cita, keluhuran budi pekerti dan kecemerlangan pikiran di dalam menapak masa depan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia bidang penerbangan.
Mengapateknisi lulusan STPI Curug begitu penting? Harap maklum, sebab menurut Darwis, sistem manajemen keselamatan penerbangan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi culture safety sekaligus membenahi sistemnya kini sudah menjadi napas dunia penerbangan. Didasarkan atas kenyataan itulah, menurut M. Subiat Wiranata Kusumah, Head of Aircraft
– Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan BPSDMP Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, menyatakan, lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug memiliki peluang yang besar menjadi pemimpin dunia transportasi di masa mendatang. Pernyataan ini disampaikan Kepala BPSDMP dalam sambutannya pada Upacara Yudisium STPI di Kampus STPI Curug, Tangerang, Banten, Jumat 14/9/2018. Pada acara tersebut, sebanyak 251 Taruna STPI Program Diploma II hingga Diploma IV dari sepuluh angkatan berbagai Program Studi yang berasal dari empat Jurusan di STPI dinyatakan lulus oleh Ketua Senat STPI yang juga Ketua STPI Curug Capt. Novyanto Widadi, MM pada Sidang Terbuka Senat STPI Curug. Selengkapnya, jumlah para lulusan kali ini adalah berasa dari Diploma IV Teknik Navigasi Udara TNU Angkatan ke-22 sebanyak 23 orang Diploma IV Lalu Lintas Udara LLU Angkatan ke-22A/B sebanyak 46 orang Diploma III Teknik Mekanikal Bandar Udara TMB Angkatan ke-8 sebanyak 14 orang Diploma III Teknik Bangunan dan Landasan TBL Angkatan ke-8 sebanyak 17 orang Diploma III Penerangan Aeronautika PA Angkatan ke-14 sebanyak 16 orang Diploma III Komunikasi Penerbangan KP Angkatan ke-11 sebanyak 22 orang Diploma III Operasi Bandar Udara OBU Angkatan ke-11 sebanyak 21 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Tetap Angkatan ke-67 sebanyak 41 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Putar Angkatan ke-67 sebanyak 6 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Tetap Angaktan ke-68 sebanyak 45 orang Roni Sontani Selanjutnya, menurut informasi yang Angkasa Review dapatkan, ke-251 lulusan STPI Curug ini akan mengikuti Wisuda Terpadu bersama para lulusan dari sekolah-sekolah lain di bawah naungan BPSDMP Kementerian Perhubungan RI di lapangan upacara Monumen Nasional Monas, Jakarta Pusat pada 20 September mendatang. Kepala BPSDMP menjelaskan, menjadi pemimpin memang bukanlah suatu hal yang mudah. Namun demikian, juga bukan berarti tidak mungkin. “Dengan bekal yang di dapat selama pendidikan di STPI Curug, Anda para lulusan STPI punya peluang yang sangat besar untuk menjadi pemimpin bidang transportasi di masa mendatang. Anda dipersiapkan menjadi ahli yang cakap disertai dengan pendidikan karakter,” terang Umiyatun Hayati yang akrab disapa Bu Ati ini. Fery Setiawan Sesuai dengan visi Badan Pengembangan SDM Perhubungan untuk terwujudnya Sumber Daya Manusia Perhubungan yang prima, professional, dan beretika, lanjut Ati, STPI menyelenggarakan pendidikan bidang transportasi khususnya transportasi udara yang andal serta berorientasi pada zero accident. Demi mendukung hal itu, sebagai pencetak profesional di bidang transportasi udara, diperlukan sarana, prasarana serta SDMP Pendidik yang tepat dan memenuhi kualifikasi. “Dalam hal ini BPSDM Perhubungan dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada khususnya, selalu berupaya untuk selalu meningkatkan layanan dan kualitas pendidikan, perbaikan sarana, kurikulum, pemuthakiran dokumen, dan standardisasi baik nasional maupun internasional seperti EASA menjadi fokus utama dalam mendukung visi dari BPSDM Perhubungan,” papar Kepala BPSDMP. Roni Sontani Ia melanjutkan, perkembangan Industry tren otomasi yaitu suatu revolusi digital yang sangat signifikan, memerlukan sumber daya manusia yang memiliki mental yang adaptif, berdaya saing, serta tetap teguh dalam keimanan yang kuat. “Dalam era ini setiap kita harus fokus terhadap apa yang menjadi tujuan, menjadi visi dari setiap program kerja kita, sehingga tidak mudah dideviasikan dengan kepentingan kepentingan yang menjauhkan dari keberhasilan,” tandasnya. Untuk menjadi digital leader, lanjut Kepala BPSDMP, diperlukan persiapan mental, kreatif, dan inovatif serta tidak selalu terjebak dengan zona nyaman. “Untuk itu, raihlah kesempatan tersebut menjadi pemimpin bidang transportasi dan pantaskan diri sebagai seorang pemimpin,” pesannya. Roni Sontani Ditambahkan lagi oleh Kepala BPSDMP, menjadi lulusan sekolah di lingkungan Kementerian Perhubungan, merupakan suatu kebanggaan tersendiri. “Dari proses masuk yang sangat ketat dengan menyisihkan ratusan bahkan ribuan calon peserta diklat lainnya, setelah masuk dididik dan digembleng dengan pendidikan kompetensi dan karakter, sehingga para lulusan ini memiliki skill, kompetensi, bermental baik, dan berdaya saing,” ujarnya. Selanjutnya, Kepala BPSDMP berpesan bahwa pendidikan karakter yang prima, profesional, dan beretika berlandaskan pada lima citra manusia perhubungan dan berorientasi pada kemajuan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, agar senantiasa terus dipupuk. “Sehingga kita tidak lupa dengan jati diri kita dan mampu berperan dalam proses perkembangan dunia transportasi udara.” Roni Sontani Kepada pihak STPI, Kepala BPSDMP juga meminta agar percepatan dan keselatasan terutama terkait masalah teknologi, harus dilaksanakan disertai dengan penguasaan bahasa asing yang menjadi quick win dari BPSDMP. “Agar tidak tergerus pasar regional, mohon agar Senat STPI dapat mencantumkan hal tersebut pada kebijakan pendidikan di STPI Curug,” pinta Kepala BPSDMP. Sebagai pusat unggulan, STPI harus selalu berinovasi, adaptif, akuntabel, dan berdaya saing untuk mendapatkan lulusan yang dapat diterima oleh para stake holder yang sebagian sudah Go International. Roni Sontani Di akhir sambutannya, Kepala BPSDMP menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan. Ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada para orang tua, segenap sivitas akademika STPI, senat, dosen, para pejabat, dan pegawai STPI yang telah memberikan dan mendidik putra putri calon profesional di dunia penerbangan. “Atas kerja keras dan perhatian semuanya, saya ucapkan selamat dan terima kasih sehingga para taruna ini lulus dengan baik,” pungkas Kepala BPSDM Perhubungan Kementerian Perhubungan RI. Roni Sontani
Mereka yang akan ditempatkan di kantor Airnav seluruh Indonesia sesuai formasi dan kebutuhan di lapangan," kata Ketua STPI Curug Ir. Yudhi Sari Sitompul, MM saat dihubungi Curug Tangerang, Kamis (8/10/2015).Proses seleksi calon pegawai baru Perum Airnav tersebut dikuti para lulusan STPI tahun 2015.
SekolahTinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Sekolah Penerbangan Tertua di Indonesia yang telah mencetak Banyak Pilot Berkualitas. STPI Curug adalah perguruan tinggi kediknasan yang berada di bawah Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sekolah yang awalnya bernama Akademi Penerbangan Indonesia (API) didirikan pada tahun 1952 di Jakarta.
STPIGelar Tryout dan Bedah Kampus 2017. Oleh : an. Sabtu, 06/Mei/2017 14:07 WIB. CURUG (Beritatrans.com) - Kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug dengan bangga menggelar acara Tryout dan Bedah Kampus Nasional STPI 2017 di Curug, Tangerang, Sabtu (6/5/2017).Acara dengan tema "Prepare Your Future" itu dimulai jam 07.00 sampai
aIiVrh. 83vhi0he7g.pages.dev/11483vhi0he7g.pages.dev/33183vhi0he7g.pages.dev/31783vhi0he7g.pages.dev/33883vhi0he7g.pages.dev/16483vhi0he7g.pages.dev/25883vhi0he7g.pages.dev/18283vhi0he7g.pages.dev/983vhi0he7g.pages.dev/293
gelar lulusan stpi curug