Nilaiketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong adalah setengah dari nilai skala terkecil, yakni 0, 05 mm atau 0,0 05 cm. Seperti halnya pengukuran tunggal menggunakan mistar, nilai di belakang koma pada nilai ketelitian harus sama dengan nilai di belakang koma pada nilai hasil pengukuran. Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya. Pada pembahasan kali ini, Quipper Blog akan mengajak Quipperian untuk belajar tentang cara membaca jangka sorong. Sebelum ke pembahasannya, Quipperian harus tahu bahwa keberadaan jangka sorong sangat membantu para ilmuwan untuk mengukur benda-benda yang berukuran kecil secara presisi. Jika kamu diminta mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin secara tepat, dapatkah kamu hanya menggunakan mistar? Tentu tidak ya. Itulah mengapa jangka sorong sangat diperlukan dalam hal ini. Lalu, bagaimana cara membaca jangka sorong? Apakah sama dengan membaca mistar? Untuk tahu jawabannya, ikuti terus Quipper Blog ya. Pengertian Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang lebih teliti daripada mistar. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin, kedalaman bejana sempit, ketebalan pelat, dan sebagainya. Alat ini diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Perancis, yaitu Pierre Vernier. Tak heran jika jangka sorong memiliki nama lain Vernier caliper. Bagian-Bagian Jangka Sorong Adapun bagian-bagian jangka sorong bisa Quipperian lihat di gambar berikut ini. Berikut ini adalah keterangan gambar di atas. 1. Rahang bawah Rahang bawah ini berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu objek. Misalnya saja mengukur diameter pipa atau cincin. Rahang luar memiliki dua bagian, yaitu rahang geser dan rahang tetap. 2. Rahang atas Rahang atas jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda. Misalnya diameter pipa atau cincin. Sama seperti rahang bawah, rahang atas juga memiliki rahang geser dan rahang tetap. 3. Pengukur kedalaman depth probe Pengukur kedalaman terletak di bagian ujung jangka sorong. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek, misalnya kedalaman bejana sempit. 4. Skala utama rahang bawah Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm. Skala utama rahang bawah jangka sorong terdiri dari angka 0 – 17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm. 5. Skala utama rahang atas Skala utama rahang atas fungsinya sama dengan skala utama rahang bawah, yaitu menunjukkan hasil pengukuran. 6. Skala nonius rahang bawah Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 7. Skala nonius rahang atas Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang atas yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 8. Pengunci Pengunci berfungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran. Cara Membaca Jangka Sorong Sebelum membaca jangka sorong, kamu harus meletakkan benda yang akan diukur di bagian rahang atas/bawah dengan cara dijepitkan. Lalu, tekan pengunci agar skalanya tidak bergerak selama proses pengukuran. Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah sebagai berikut. Perhatikan nilai yang ditunjuk oleh skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala utamanya adalah 2,4 cm. Tentukan skala noniusnya dengan cara melihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala nonius yang ditunjuk adalah 7. Artinya, 7 x ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm. Gunakan persamaan berikut. HP = Skala utama + Skala nonius = 2,4 + 7 x 0,01 = 2,47 cm Hal-Hal yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Jangka Sorong Agar hasil pengukuran bisa presisi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut. Pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jangan sampai hanya di permukaannya saja agar skala yang ditunjukkan oleh hasil pengukurannya tepat. Pastikan posisi angka nol dari skala ukur dan sejajar dengan muka rahang. Hindari pembacaan hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Hal itu bisa mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan bergerak. Saat kamu mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan, misalnya ketebalan kayu, jangan tekan terlalu kuat menekan rahang ukurnya agar kayu tidak sampai rusak. Agar pemahamanmu tentang jangka sorong semakin terasah, simak contoh soal berikut. Contoh Soal 1 Rudi mengukur diameter koin dengan jangka sorong dan diperoleh pembacaan seperti berikut. Berdasarkan gambar di atas, tentukan hasil pengukuran diameter koin yang diperoleh Rudi! Pembahasan Perhatikan garis yang berimpit pada skala utama dan skala nonius berikut. Berdasarkan gambar di atas, diperoleh Skala utama = 2,6 cm Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm Hasil pengukuran = 2,6 + 0,06 cm = 2,66 cm Jadi, hasil pengukuran diameter koin Rudi adalah 2,66 cm. Contoh Soal 2 Galih mengukur tebal pelat kuningan dengan jangka sorong dan diperoleh hasil seperti berikut. Berapakah ketebalan pelat kuningan Galih! Pembahasan Perhatikan garis pendek yang berimpit antara skala utama dan skala nonius berikut. Berdasarkan gambar di atas, diperoleh Skala utama = 0,9 cm Skala nonius = 8 x 0,01 = 0,08 cm Hasil pengukuran = 0,9 + 0,08 cm = 0,98 cm = 9,8 mm Jadi, ketebalan pelat kuningan Galih adalah 9,8 mm. Jadi, hasil pengukuran diameter koin Rudi adalah 2,66 cm. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang cara membaca jangka sorong. Semoga bermanfaat buat Quipperian. Jika kamu ingin melihat pembahasan tutor tentang materi jangka sorong ini, silakan buka Quipper Video-nya. Jadikan Quipper Video sebagai mitra belajar yang menyenangkan. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari Tembaga dapat dipindahkan dalam sebuah reaksi kimia dengan menggunakan bahan kimia Ferric Chlorida ". Sedangkan data kuantitatif adalah informasi yang diperoleh dalam pengukuran berupa nilai atau angka, misalnya sebuah pengukuran tegangan diperoleh (10 ± 1) volt. Selanjutnya data kuantitatif dapat digolongkan menjadi dua macam
⏩Temukan ragam contoh soal jangka sorong dan jawabannya lengkap dengan pembahasan⭐ Kumpulan soal terbaru di tahun ini☑️ Pentingnya pemahaman dan penerapan jangka sorong dalam pengukuran dimensi tidak dapat diabaikan dalam berbagai bidang seperti teknik, manufaktur, dan ilmu pengetahuan. Untuk membantu memperkuat pemahaman kita tentang penggunaan jangka sorong, berikut ini adalah kumpulan contoh soal yang menantang serta pembahasannya. Soal-soal ini dirancang untuk melatih kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi menggunakan jangka sorong serta memahami konsep dan rumus yang terkait. Dengan menguasai pemahaman ini, diharapkan kita dapat mengaplikasikan jangka sorong dengan tepat dan efektif dalam berbagai situasi pengukuran yang kompleks. Bersiaplah untuk mengasah keterampilan pengukuran dan tantang diri Anda dengan soal-soal yang menarik ini! Contoh Soal Menghitung Jangka SorongContoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Contoh Soal Menghitung Jangka Sorong Berikut kami paparkan 10 contoh soal jangka sorong yang dikemas dalam soal cerita lengkap dengan jawaban pembahasannya untuk bahan refrensi belajar anda. Soal 1 Sebuah balok diukur lebarnya menggunakan vernier caliper dan mendapatkan hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah lebar balok tersebut ? Pembahasan Garis disebelah atas menunjukkan skala utama, sedangkan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius skala tambahan. Jadi pengukuran diatas menggunakan satuan CM. Dan jarak antar tiap garis pada skala utama adalah 1 cm. Maka Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius Angka 0 pada skala nonius berada diantara dan 2, sehingga skala utama = cm Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-8, sehingga skala nonius = 8 x cm = cm. cm = mm merupakan batas ketelitian vernier caliper Sehingga hasil pengukuran = cm + cm = cm Soal 2 Siswa dari SMP Negeri 1 Malang mendapatkan tugas untuk mengukur ketebalan plat baja menggunakan vernier caliper yang mana diperoleh hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah ketebalan plat baja yang diukur siswa tersebut ? Pembahasan Untuk mulai menghitung, langkah pertama yang harus anda lakukan ialah memperhatikan garis pendek yang berhimpit diantara skala utama dan skala nonius lihat gambar Dari gambar tersebut diperoleh Skala utama = 0,9 cm Skala nonius = 8 x 0,01 = 0,08 cm Hasil pengukuran = 0,9 + 0,08 cm = 0,98 cm = 9,8 mmJadi ketebalan plat baja yang diukur siswa SMP Negeri 1 Malang adalah 9,8 mm Soal 3 Berapakah panjang benda yang diukur jika nilai skala utama dan skala nonius terlihat seperti gambar dibawah ini ? Pembahasan Lingkaran biru = 5,3 cm Lingkaran merah = 5 x = cm Hasil pengukuran = 5,3 + = 5,35 cm Soal 4 Sebuah logam diukur menggunakan mistar sorong dan memiliki nilai pengukuran seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini. Tentukan nilai hasil pengukurannya! Pembahasan Skala Utama = 1,4 cm Skala Nonius = 3,5 Skala Terkecil = 0,05 mm Hasil Pengukuran = 1,4 cm + 3,5 × 0,05 mm = 1,4 cm + 0,175 mm = 1,4 cm + 0,0175 cm = 1,4175 cm Soal 5 Jika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar sorong adalah 4,35 cm, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar menurut kaidah ilmiah adalah? Pembahasan Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai x = xo ± Δx Dengan xo = hasil pengukuran yang terbaca Δx = ketidakpastian alat ukur. Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah 4,35 ± 0,05 cm. Soal 6 Mengukur panjang suatu benda dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 5,6 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam milimeter mm? Jawaban 56 mm Pembahasan Karena 1 cm = 10 mm, maka hasil pengukuran 5,6 cm dapat dikonversi menjadi 56 mm. Soal 7 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 150 mm dan skala nonius dengan 10 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 12 mm dan angka pada skala nonius adalah 5,2 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 125,2 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 12 mm × 10 + 5,2 mm = 125,2 mm. Soal 8 Diameter suatu poros diukur menggunakan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 4,8 mm. Berapakah diameter poros tersebut dalam satuan inci in? Gunakan 1 in = 25,4 mm Jawaban 0,189 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 4,8 mm dapat dikonversi menjadi 4,8 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,189 in. Soal 9 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 8 mm dan angka pada skala nonius adalah 0,35 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 8,35 mm Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 8 mm + 0,35 mm = 8,35 mm. Soal 10 Mengukur ketebalan suatu pelat logam dengan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 2,5 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam satuan inci in? Jawaban 0,098 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 2,5 mm dapat dikonversi menjadi 2,5 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,098 in. Contoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Berikut adalah 10 soal pilihan ganda mengenai jangka sorong beserta jawaban dan pembahasannya Soal 11 Ada berapa fungsi utama alat ukur jangka sorong? A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 Jawaban B. 2 Pembahasan Jangka sorong memiliki dua fungsi utama yaitu pengukuran dimensi dan pengukuran diameter. Soal 12 Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah… A. Meter m B. Centimeter cm C. Milimeter mm D. Kilometer km Jawaban C. Milimeter mm Pembahasan Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah milimeter mm untuk mengukur dengan presisi yang tinggi. Soal 13 Berapa skala terkecil pada jangka sorong? A. 0,01 mm B. 0,1 mm C. 1 mm D. 10 mm Jawaban A. 0,01 mm Pembahasan Skala terkecil pada jangka sorong biasanya mencapai pembagian 0,01 mm untuk hasil pengukuran yang sangat presisi. Soal 14 Apa fungsi skala nonius pada jangka sorong? A. Menunjukkan ukuran pada skala utama B. Mengukur diameter C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi D. Mengunci lengan yang dapat digerakkan Jawaban C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi Pembahasan Skala nonius pada jangka sorong digunakan untuk memberikan pembacaan yang lebih presisi dibandingkan hanya menggunakan skala utama. Soal 15 Selain jangka sorong, alat lain yang sering digunakan untuk mengukur dengan presisi adalah… A. Penggaris B. Meteran C. Mikrometer D. Thermometer Jawaban C. Mikrometer Pembahasan Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dengan tingkat presisi yang sangat tinggi, khususnya untuk ukuran yang sangat kecil. Soal 16 Rumus untuk menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong adalah… A. Ukuran = N × skala utama B. Ukuran = N × skala nonius C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius D. Ukuran = N + m Jawaban C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius Pembahasan Rumus tersebut menggabungkan kontribusi dari skala utama dan skala nonius dalam menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong. Soal 17 Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan… A. Kumpas B. Meteran C. Galvanometer D. Mikroskop Jawaban A. Kumpas Pembahasan Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan kumpas dalam bahasa Indonesia. Soal 18 Jangka sorong digunakan untuk mengukur… A. Suhu B. Kecepatan C. Waktu D. Dimensi objek Jawaban D. Dimensi objek Pembahasan Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi objek seperti panjang, lebar, ketebalan, dan diameter dengan akurasi tinggi. Soal 19 Pada jangka sorong, angka pada skala nonius menunjukkan… A. Angka desimal B. Angka bulat C. Angka pecahan D. Angka negatif Jawaban A. Angka desimal Pembahasan Angka pada skala nonius pada jangka sorong menunjukkan angka desimal yang memberikan fraksi dari satuan pengukuran yang lebih kecil. Soal 20 Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan… A. Lengan pengunci B. Lengan penunjuk C. Lengan gerak D. Lengan penahan Jawaban C. Lengan gerak Pembahasan Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan lengan gerak yang dapat digerakkan untuk mengukur objek dengan presisi. Soal 21 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 200 mm dan skala nonius dengan 20 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 150 mm dan angka pada skala nonius adalah 6,5 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 156,5 mm B. 165 mm C. 172 mm D. 180,5 mm Jawaban A. 156,5 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 150 mm + 6,5 mm = 156,5 mm. Soal 22 Mengukur diameter suatu baut dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 8,3 mm. Berapakah jari-jari dari baut tersebut? A. 4,15 mm B. 4,3 mm C. 4,6 mm D. 4,8 mm Jawaban A. 4,15 mm Pembahasan Diameter baut adalah dua kali jari-jari. Oleh karena itu, jari-jari baut dapat dihitung sebagai setengah dari hasil pengukuran, yaitu 8,3 mm ÷ 2 = 4,15 mm. Soal 23 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 6 inci dan skala nonius dengan 50 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 4,5 inci dan angka pada skala nonius adalah 0,32 inci, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 4,82 inci B. 4,82 mm C. 4,82 cm D. 4,82 ft Jawaban A. 4,82 inci Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 4,5 inci + 0,32 inci = 4,82 inci. Soal 24 Mengukur ketebalan suatu lembar kertas dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 0,03 mm. Berapakah ketebalan lembar kertas tersebut dalam satuan meter m? A. 0,00003 m B. 0,0003 m C. 0,003 m D. 0,03 m Jawaban A. 0,00003 m Pembahasan Karena 1 mm = 0,001 m, maka hasil pengukuran 0,03 mm dapat dikonversi menjadi 0,03 mm × 0,001 m/mm = 0,00003 m. Soal 25 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 2 cm dan angka pada skala nonius adalah 0,28 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini dalam satuan meter m? A. 0,0228 m B. 0,2028 m C. 0,022 cm D. 0,202 cm Jawaban B. 0,2028 m Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 2 cm + 0,28 mm × 0,001 m/mm = 0,2028 m. Demikianlah kumpulan contoh soal jangka sorong dan jawabannya yang bisa wikielektronika ulas untuk anda semuanya. Dengan menguasai dan mempraktikkan contoh-contoh soal jangka sorong yang telah diberikan, diharapkan pembaca dapat meningkatkan keahlian dan kepercayaan diri dalam mengoperasikan jenis alat ukur ini. Kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi adalah keterampilan yang sangat penting dalam berbagai industri dan disiplin ilmu. Jangka sorong, dengan kelebihan presisi dan fleksibilitasnya, menjadi alat yang tak ternilai dalam menjawab kebutuhan pengukuran yang detail dan teliti. Dengan melatih dan memahami berbagai aspek penggunaan jangka sorong, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran kita akurat, konsisten, dan dapat diandalkan. Jangan lupa bahwa pemahaman konsep dan praktik pengukuran dengan jangka sorong memerlukan latihan yang konsisten dan kesabaran. Teruslah berlatih, dan seiring berjalannya waktu, penggunaan jangka sorong akan menjadi semakin nyaman dan terasa alami. Dengan mempelajari dan mempraktekkan contoh-contoh soal jangka sorong, kita dapat memperkuat fondasi pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kita dalam dunia pengukuran.
Daripercobaan/praktikum yang kami lakukan, kami dapat menuliskan hasilnya dengan melalui 2 alat ukur yang kami lakukan diantaranya: 1. Jangka sorong. Batas ukur : 0-1 mm. Jumlah skala : 10. NST su : 1 mm. Jumlah skala noniuus : 20. NST jangka sorong : (batas ukur)/ (jumlah skala utama) 1/20= 0,05 mm. Jakarta - Jangka sorong merupakan alat ukur dengan tingkat ketepatan dan ketelitian yang sangat baik akurat. Penggunaan jangka sorong digunakan apabila sebuah benda, tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong sebagai alat ukur suatu benda diantaranya adalah untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda berukuran kecil dan mengukur kedalaman dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji, tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut dengan skala nonius. Tingkat ketelitian pada jangka sorong, selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 005 mm, hingga sekarang yang banyak digunakan mencapai 0,02 Jangka SorongRahang Dalam rahang geser dan rahang tetap berfungsi untuk mengukur ketebalan atau diameter luar suatu Luar rahang geser dan rahang tetap berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu probe pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu utama berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam bentuk satuan, seperti centimeter cm dan nonius berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk satuan milimeter mm dan berfungsi untuk mengunci dengan cara menahan bagian-bagian yang bergerak pada saat proses Menggunakan Jangka SorongUntuk menggunakan jangka sorong, kita hanya perlu untuk menggeser bagian rahang geser sesuai dengan jarak benda yang ingin diukur. Setelah mendapatkan ukuran dari bendanya, lakukanlah penguncian pada pengunci dengan cara diputar. Kemudian lihat dan perhatikanlah skala yang sorong memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala noniusSkala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap, dibaca mulai dari angka 0 pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala 0 pada skala nonius rahang geser.Skala nonius adalah skala yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala nonius yang berimpit segaris lurus dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil nonius jangka Membaca dan Menghitung Jangka SorongBerikut adalah contoh membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong yang bersumber dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh menentukan nilai skala terkecil NST dapat ditentukan menggunakan rumusNST = nilai skala terkecil dari skala utama jumlah skala noniusMisal, pada sebuah jangka sorong jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm, dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis nilai skala terkecil skala utamanya1 cm 10 = 0,1 cmSkala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis NST jangka sorong tersebut adalah NST = 0,1 cm 50 = 0,002 cm= 0,02 mmContoh soal cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam centimeter cm.Simak dan perhatikan contoh gambar dan penjelasan di bawah ini ya!Contoh 1Contoh soal jangka sorong Foto modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh SarojiJangka sorong dengan NST 0,1 mmDiketahui skala utamanya adalah 2,3 mm dan skala nonius = 2 x 0,01 cm = 0,02 cmJumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius 2,3 cm + 0,02 cm = 2,32 cmJadi, hasil pengukurannya adalah 2,32 cmContoh 2Contoh soal jangka sorong Foto dok. modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh SarojiJangka sorong dengan NST 0,05 mmDiketahui skala utama = 0,5 cm dan skala nonius = 10 x 0,005 cm =0,05 cmJumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius0,5 cm + 0,05 cm = 0,55 cmJadi, hasil pengukurannya adalah 0,55 cmDemikian penjelasan mengenai membaca dan cara menghitung jangka sorong. Mudah bukan detikers? Selamat belajar! Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Jangkasorong atau caliper atau juga dikenal sebagai sketmat pertama kali ditemukan pada tahun 1631 oleh seorang berkebangsaan prancis bernama Pierre Vernier. Caliper merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0.1 mm atau 0.01 cm. Jangka sorong memiliki berbagai ukuran dengan rentang pengukuran dari 100 mm hingga 3000 mm (4
Perhitungan diameter pipa untuk kebutuhan plumbing memang tidak bisa dibilang mudah, terutama jika anda tidak memiliki banyak pengalaman dalam melakukannya. Namun perhitungan ini sangat penting karena dapat berpengaruh pada bangunan nantinya. Di sini, anda bisa menggunakan jangka sorong. Berikut cara mengukur diameter pipa dengan jangka sorong yang dapat dilakukan. Diameter Luar dan Dalam PipaRumus Diameter Luar PipaRumus Diameter Dalam PipaCara Mengukur Diameter dalam PipaContoh Soal Mengukur Diameter Pipa dengan Jangka SorongCara Mengukur Diameter Pipa Selain Menggunakan Jangka SorongMikrometerPenggaris atau Pita PengukurLaser Sensor Diameter Luar dan Dalam Pipa Diameter luar dan dalam pipa harus benar benar dihitung terlebih dahulu. Sebab dalam penentuan pemilihan pipa besi perlu disesuaikan bahan, ketebalan, dan bobotnya. Dimana hal tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan masing masing sekaligus peruntukannya. Terutama ketika anda melakukan kegiatan plumbing untuk bangunan yang besar. Salah perhitungan tentu dapat mempengaruhi budget yang akan dikeluarkan nantinya. Itulah kenapa perhitungan diameter luar dan dalam pipa perlu dilakukan dengan tepat. Dan perlu diketahui bahwa diameter bagian luar dan dalam memang berbeda, lantaran dipengaruhi oleh ketebalannya. Jadi perhitungannya harus dibedakan menjadi dua. Rumus Diameter Luar Pipa Cara mengukur diameter pipa dengan jangka sorong memang adalah yang paling mudah untuk mengetahui ukurannya. Namun selain itu anda bisa menggunakan rumus matematika untuk mengukur diameter luar pipa. Adapun rumusnya yaitu D1 = L/Pi, yang mana L adalah keliling dari pipa. Anda bisa menggunakan pita pengukur untuk mengetahui nilai L atau keliling dari pipa tersebut. Kemudian hanya perlu dibagikan dengan angka pi, yaitu gunakan untuk memperoleh hasil perhitungan diameter luar pipa. Jadi jika tidak memiliki jangka sorong, anda masih bisa menghitung dengan rumus ini. Rumus Diameter Dalam Pipa Menghitung diameter dalam pipa sedikit lebih rumit daripada diameter luarnya. Inilah kenapa yang paling mudah memang menggunakan cara mengukur diameter pipa dengan jangka sorong. Akan tetapi, anda pun dapat menggunakan rumus D2 = D1 – 2T. Dimana pertama tama anda perlu mengukur ketebalan pipa tersebut terlebih dahulu. Kemudian tebal pipa harus dikali dengan dua, dan kurangi ukuran diameter luar pipa dengan perkalian tebal pipa tersebut. Angka yang diperoleh dari perhitungan ini menunjukkan ukuran diameter dalam pipa yang cukup akurat. Sama akuratnya dengan perhitungan menggunakan jangka sorong, jadi tidak perlu khawatir. Cara Mengukur Diameter dalam Pipa Mengukur diameter dalam pipa seperti yang telah disinggung sebelumnya, memang jauh lebih rumit daripada mengukur diameter luarnya. Apabila anda menggunakan jangka sorong, langkahnya cukup sederhana. Pertama, siapkan pipa yang akan diukur diameter dalamnya. Setelah itu masukkan rahang atas jangka sorong ke rongga pipa dan geser rahang geser bagian atas dari alat ukur ke arah kanan. Geser rahang sampai bagian tersebut menyentuh sisi dalam pipa. Supaya rahang tidak bergeser lagi dan anda bisa memperoleh hasil pengukuran yang tepat, jangan lupa putar sekrup pengunci. Maka selanjutnya hasil pengukuran bisa dicatat pada skala utama dan nonius. Sebagai contoh, seorang siswa mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka sorong. Kemudian ia mencatat bahwa skala utama diketahui berada pada angka cm dan skala nonius cm 6 x cm. Lalu berapa hasil pengukuran dari cara mengukur diameter pipa dengan jangka sorong tersebut ? Apabila sudah diketahui skala utama dan skala nonius, maka menghitungnya mudah saja. Anda hanya perlu memasukkan rumus HP hasil pengukuran = skala utama + skala nonius. Sehingga menjadi HP = + = cm, yang merupakan diameter pipa. Cara serupa dapat diterapkan untuk soal soal lainnya. Intinya setelah berhasil menggunakan cara sorong seperti panduan di atas dan menemukan skala utama serta skala nonius, maka tidak ada masalah lagi. Sebab anda hanya perlu memasukkan nilai yang ditunjukkan skala utama dan skala nonius pada jangka sorong ke hasil pengukuran. Cara Mengukur Diameter Pipa Selain Menggunakan Jangka Sorong Selain menggunakan jangka sorong, mengukur diameter pipa juga dapat dilakukan dengan memakai alat ukur panjang lainnya. Jadi anda bebas memilih ingin menggunakan alat ukur yang mana apabila kebetulan tidak dapat menemukan jangka sorong. Lantas, apa saja alat ukur yang dapat digunakan ? Berikut beberapa daftarnya. Mikrometer Mikrometer merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Sama seperti jangka sorong, mikrometer dapat mengukur dengan hasil yang akurat, bahkan sampai desimal. Khususnya jika mikrometer digunakan untuk pipa pipa berukuran kecil. Mikrometer sendiri memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu mikrometer sekrup luar, mikrometer sekrup dalam, dan mikrometer kedalaman. Mikrometer sekrup luar digunakan untuk menghitung diameter pipa bagian luar. Mikrometer sekrup dalam digunakan di bagian dalam pipa, dan mikrometer kedalaman kurang lebih fungsinya mirip dengan sekrup dalam. Penggaris atau Pita Pengukur Berikutnya anda bisa menggunakan penggaris atau pita pengukur untuk mengetahui diameter pipa. Namun penggunaan alat ukur ini lebih efektif jika yang ingin diketahui adalah diameter luar. Keduanya sering digunakan ketika tidak dapat menemukan alat pengukuran yang khusus. Sebab penggaris dan pita pengukur termasuk alat ukur yang umum ditemukan di pasaran. Laser Sensor Selain cara mengukur diameter pipa dengan jangka sorong, mikrometer, penggaris, dan pita pengukur, anda juga dapat memanfaatkan laser sensor sebagai alternatif. Dimana alat ukur ini bekerja dengan sensor yang dapat menandai permukaan pipa. Kemudian ada kamera scanner yang bisa menganalisis segala angle, sehingga diameter pipa pun nantinya dapat diketahui. Demikian panduan dan penjelasan mengenai cara mengukur diameter pipa menggunakan jangka sorong. Selain jangka sorong, anda pun bisa memakai alat ukur lain sebagai alternatif. Seperti mikrometer, penggaris, pita pengukur, maupun laser sensor. Apabila sudah memahami cara kerja berbagai alat ukur tersebut, maka mudah saja menemukan diameter pipa untuk kebutuhan plumbing. Baca juga postingan lain yang membahas jangka sorong Mengenal Bagian Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya Secara Lengkap Yuk Cari Tahu Benda yang Dapat Diukur dengan Jangka Sorong dan Langkah Menggunakannya Mengenal Fungsi Skala Nonius pada Jangka Sorong dan Contoh Soalnya Mengenal Pengertian Jangka Sorong dan Bagian Bagiannya Secara Lengkap alatukur fisika. Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Jakarta - Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang memiliki ketelitian lebih akurat dibandingkan dengan mister sampai 0,1 mm atau 0,01 cm. Alat ini juga biasanya digunakan untuk mengukur diameter suatu benda dan kedalamannya. Hal ini dikutip dari buku Fisika Interaktif Kelas X IPA oleh Efrizon dalam E-Modul Fisika KElas X, berikut ini adalah bagian-bagian dari jangka sorong1. Rahang dalam, yang terdiri atas rahang geser dan rahang tetap untuk mengukur diameter luar dan ketebalan Rahang luar, yang terdiri atas rahang geser dan rahang tetap untuk mengukur diameter dalam dan ketebalan Depth probe atau untuk mengukur kedalaman4. Skala utama dalam cm5. Skala utama dalam inchi6. Skala nonius dalam mm7. Skala nonius dalam inchi8. Pengunci, yang berfungsi untuk menahan bagian saat proses pengukuran sedang sumber lain dalam buku IPA Terpadu Jilid 1 A oleh Mikrajuddi dkk, jangka sorong ini memiliki dua fungsi yang umum diketahui, yaitu1. Digunakan sebagai alat untuk mengukur panjang sisi luar dari suatu benda. Contohnya adalah ketika mengukur diameter kawat atau tebal dari pelat Bisa digunakan sebagai alat ukur untuk panjang sisi dalam suatu benda. Contohnya adalah mengukur diameter pipa atau UkurMasih mengutip buku yang sama di atas, cara mengukur dengan alat ini adalah dengan• Tentukan pembacaan skala tetap sejajar dengan angka nol pada skala nonius.• cari garis pada skala nonius yang tepat, berimpit pada salah satu garis skala tetap.• Jumlahkan kedua hasil pengukuran sehingga bisa diperoleh panjang benda yang soal dan pembahasanDikutip dari E-Modul Fisika Kelas X, berikut ini adalah contoh soal untuk materi jangka sorongTentukan hasil pengukuran berdasarkan gambar berikut!Jangka Foto Dok. Buku KemendikbudPembahasanDari gambar tersebut, maka diketahui bacaan skala Skala Utama = 3,7 cmSkala Nonius = 23 x 0,002 cm = 0,046 cmMaka, hasil pengukurannya adalah = 3,7 cm + 0,046 cm= 3,746 cmDemikianlah pembahasan mengenai jangka sorong yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat ya detikers! Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy 12 Tujuan Penulisan. 1. Memperdalam wawasan pengetahuan tentang mata kuliah Fisika Dasar I. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh praktikum fisika dasar I dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dapat menggunakan alat-alat ukur dengan baik dan benar. 4. Mengembangkan daya nalar mahasiswa untuk menganalisa data dan membuktikan kebenaran ilmiah.
PertanyaanHasil pengukuran diameter cincin menggunakan jangka sorong diperoleh data 1,88 cm. Data hasil pengukuran yang dilaporkan adalah...Hasil pengukuran diameter cincin menggunakan jangka sorong diperoleh data 1,88 cm. Data hasil pengukuran yang dilaporkan adalah... YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah sorong adalah sebuah alat ukur yang mampu mengukurdiameter dalam maupun diameter luar sebuah objekdengan akurasi yang sangat baik. Terdapat 2 jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama dan skala nonius. Dalam menuliskan hasil pengukuran jangka sorong, ditulis pula nilai ketidakpastiannya yaitu 0,005 cm. Dengan demikian, hasil pengukuran yang dilaporkan adalah . Jadi, jawaban yang tepat adalah sorong adalah sebuah alat ukur yang mampu mengukur diameter dalam maupun diameter luar sebuah objek dengan akurasi yang sangat baik. Terdapat 2 jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama dan skala nonius. Dalam menuliskan hasil pengukuran jangka sorong, ditulis pula nilai ketidakpastiannya yaitu 0,005 cm. Dengan demikian, hasil pengukuran yang dilaporkan adalah . Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!5rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!ARAqila Rizqi Kamilia Makasih ❤️ Ini yang aku cari! Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti
Jangkasorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda berbeda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Halo adik-adik, udah tahu belum cara menggunakan jangka sorong? Nah, kebetulan banyak banget nih bertanya "Gimana sih kak cara menggunakan jangka sorong?" Daripada kakak jelasin ke mereka satu per satu, mending kakak buatkan saja materi ini supaya bisa dibaca banyak orang. Sebenarnya, kakak baru aja menuntaskan satu materi tentang jangka sorong yang membahas seputar bagian-bagian dari alat ukur ini. Di dalamnya, kakak menguraikan semua bagian penting jangka sorong beserta fungsi. Kalian bisa membacanya di sini Bagian Bagian Jangka Sorong. Di dalam materi tersebut, kakak juga singgung sedikit langkah-langkah penggunaan jangka sorong untuk tiga jenis pengukuran, yaitu diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda. Nah, di dalam materi ini kakak akan menjelaskannya lagi secara lebih rinci. Baiklah, kakak mulai saja materinya... Cara Menggunakan Jangka Sorong Materi cara menggunakan jangka sorong ini kakak bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama kakak sebut sebagai tahap persiapan, sedangkan bagian kedua kakak sebut sebagai tahap pengukuran. 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal-hal yang harus dilakukan adalah Ketahui Bagian-Bagian Jangka Sorong Alat ukur jangka sorong memiliki dua rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Rahang atas digunakan untuk mengukur diameter sisi dalam benda, sedangkan rahang bawah digunakan untuk mengukur diameter sisi luar benda. Pada bagian ekor, terdapat tungkai yang bisa diatur panjang pendeknya. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman rongga atau celah benda. Selain itu, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pahami Skala Jangka Sorong Sebelum menggunakan jangka sorong, pastikan kalian telah memahami skala alat ukur ini. Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama terletak pada batang utama jangka sorong yang tersambung dengan rahang tetap. Beberapa jenis jangka sorong, skala utamanya dinyatakan dengan dua satuan, yaitu mm/cm dan inci. Skala nonius jangka sorong terletak pada rahang geser atas dan bawah. Umumnya, skala nonius memiliki 2 satuan, yaitu pertama, satuan mm pada rahang bawah sejajar dengan satuan mm/cm skala utama dan kedua, satuan inci pada rahang atas sejajar dengan satuan inci skala utama. Kenali Ketelitian Jangka Sorong yang akan Digunakan Langkah selanjutnya sebelum menggunakan jangka sorong adalah kenali ketelitian jangka sorong yang akan digunakan. Penting diketahui, ada 3 jenis ketelitian jangka sorong yang saat ini sering dipakai dalam proses pengukuran, yaitu 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Masing-masing jangka sorong tersebut bisa dikenali dari jumlah garis pada skala nonius. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm memiliki 10 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,1 mm. 0,05 memiliki 20 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,05 mm. 0,02 memiliki 50 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,02 mm. Kendurkan Sekrup Pengunci Jangka Sorong Jangka sorong pada umumnya dilengkapi dengan sekrup pengunci. Sebelum memulai pengukuran, kendurkan pengunci tersebut dengan cara memutarnya ke kiri berlawanan arah jarum jam. Putar sekrup ke arah sebaliknya searah jarum jam untuk mengencangkannya kembali. Atur Rahang Di Posisi Nol Sebelum melakukan proses pengukuran, sebaiknya atur rahang pada posisi nol dengan cara merapatkan kedua rahang, dorong rahang geser menuju rahang tetap. Langkah ini berguna untuk mengetahui keakuratan alat, apakah masih menunjuk di titik nol atau tidak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh alat. Siapkan Benda yang Akan Diukur Sebelum memulai pengukuran, siapkan benda yang akan diukur. Bersihkan benda dari segala kotoran yang menempel agar tidak mengganggu kontak alat dengan benda. Hal ini bertujuan agar hasil pengukuran yang didapatkan presisi dan akurat. 2. Tahap Pengukuran Setelah keseluruhan tahap di atas sudah dilaksanakan, maka pengukuran bisa dimulai. Berikut ini adalah cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Luar Benda Untuk melakukan pengukuran diameter luar benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Geserlah rahang bawah geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang antara rahang geser dan rahang tetap Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Geserlah rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang akan diukur terjepit oleh kedua rahang. Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Benda Untuk melakukan pengukuran diameter dalam benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Sesuaikan lebar rahang atas dengan menggeser rahang geser ke kiri atau ke kanan agar bisa dimasukkan ke dalam rongga benda yang akan diukur. Masukkan rahang atas ke dalam rongga benda. Geserlah rahang geser ke kanan sedemikian sampai menyentuh sisi dalam benda ukur. Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman Benda Untuk melakukan pengukuran kedalaman benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Sesuaikan panjang pendek tungkai ukur kedalaman dengan menggeser rahang geser ke atas atau ke bawah. Masukkan tungkai ukur kedalaman ke dalam lubang/rongga benda yang akan diukur. Atur kembali panjang pendek tungkai sampai dirasa pas sambil mengatur posisi vertikal jangka sorong, pastikan berdiri tegak, tidak miring. Putar sekrup pengunci agar tungkai tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. Cara Membaca dan Menghitung Hasil Pengukuran Jangka Sorong Ingat, ada dua 2 skala yang harus dibaca, yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut ini caranya Tentukan Nilai pada Skala Utama Untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca nilai yang ditunjukkan pada skala utama. Cara menentukannya adalah perhatikan garis skala utama yang sejajar atau berimpit dengan garis nol 0 pada skala nonius, maka itulah nilai atau angka skala utama. Apabila tidak ada yang pas sejajar/berimpit, maka carilah garis skala utama yang paling sejajar/berimpit dengan garis nol skala nonius tersebut. Tentukan Nilai pada Skala Nonius Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai pada skala nonius. Carilah garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis pada skala utama, maka itulah nilai skala nonius. Jika tidak ada yang tepat berimpit, maka carilah garis skala nonius yang paling berimpit dengan garis skala utama. Gabungkan Nilai Skala Utama dan Skala Nonius Jumlahkan nilai skala utama dan skala nonius, maka didapatlah hasil akhir pengukuran. Gimana adik-adik, udah paham kan materi cara menggunakan jangka sorong ini? Nah, materi tentang jangka sorong akan kakak lanjutkan di kesempatan berikutnya. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
lIQJo.
  • 83vhi0he7g.pages.dev/78
  • 83vhi0he7g.pages.dev/15
  • 83vhi0he7g.pages.dev/362
  • 83vhi0he7g.pages.dev/367
  • 83vhi0he7g.pages.dev/219
  • 83vhi0he7g.pages.dev/7
  • 83vhi0he7g.pages.dev/385
  • 83vhi0he7g.pages.dev/62
  • 83vhi0he7g.pages.dev/5
  • dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter